Minggu, 29 Mei 2016

0

Pentingnya Berorganisasi Bagi Mahasiswa

|

 Suharno Abdlsyrif
Mahasiswa Stie Cakrwala Karimun –  Jurusan Manajemen
Pengurus Cabang PMII Karimun.  Salam Pegerakan Untuk Sahabat PMII Se Indonesia
———————–
 
Sebagai mahasiswa kehidupannya dalam perkuliahan tidaklah hanya sekedar masuk kelas, mendengarkan dosen menjelaskan materi mencatat apa yang di jelaskan dosen, pulang ke kostan mempelajari apa tadi yang di jelaskan oleh dosen dan dan saat UAS kita hanya menuliskan ulang materi yang telah dipelajari. Tentu tidak.

Kehidupan mahasiswa menyimpan berjuta peluang dan manfaat. Kamu bisa bertemu dengan mahasiswa lain, dosen, professor, tokoh masyarakat, pejabat, pengusaha, dan lain-lainnya. Peluang keliling dunia pun banyak, kamu bisa ke luar negeri, dan kesempatan magang di perusahaan impian karirmu. Ingin cari uang? Beragam lomba inovatif banyak tersedia hanya bagi mereka yang mahasiswa, begitupun penelitian atau riset yang tentunya bisa mengasah kemampuan ilmiahmu.

Perlu di ingat bahwa mahasiswa itu adalah kaum terpilih, atau kaum intelektual. Sehingga kita di siapkan untuk mengabdi kepada negara dan baerbakti kepada masyarakat.
Di kehidupan kuliah, kita akan bertemu beragam organisasi, komunitas, kegiatan, dan wadah-wadah minat dan bakat lainnya. Umumnya di tiap Perguruan Tinggi ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baik tingkatnya fakultas maupun universitas, yang bergerak di bidang olahraga, seni, kerohanian, jurnalisme, wirausaha, pecinta alam, keilmuan, dan lain sebagainya.
Nah, haruskah mahasiswa itu perlu mengikuti kegiatan seperti itu? tentu saja perlu!! Berikut beberapa manfaat bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi:

Dapat Mengasah Softskill
Tahukan kamu apa bedanya softskill dan hardskill? Hard Skill itu kemampuan teknis yang kita pelajari melalui disiplin ilmu. Skill yang di dapat dari kamu mengikuti kegiatan belajar mengajar. Seperti anak Kimia, membuat suatu campuran bahan kimia. Anak pertanian, menanam pohon cabe. Anak mesin membuat mobil sendiri, dan sebagainya.

Namun softskill kadang dilupakan, yaitu kemampuan kamu dalam mengatur/memanajemen dirimu sendiri dan diri orang lain. Contohnya kamu sebagai pemimpin atau leader, pastinya kamu harus siap mengatur anggotamu, sedangkan jika kamu sebagai anggota jika di atur oleh atasanmu, kamu harus patuh. contoh lainnya jika dalam suatu kelompok terjadi konflik maka kita harus mencari solusi bersama, dan juga jika di beri amanah kita harus menjalankannya. Semuanya itu tak ada hubungannya dengan apa yang jelaskan dosenmu dalam kelas. Tak ada hubungannya mengatasi atau mengatur suatu organisasi dengan bahan kimia, apalagi pohon cabe.

Dapat Menambah Teman
Dengan kamu bergabung dalam suatu organisasi, kamu akan bertambah kenalan. Yang tadinya temanmu hanya satu prodi. Nanti bisa bertambah menjadi satu universitas, malah-malah bisa dengan universitas lain. Maka tak heran jika kamu melihat anak-anak organisasi contohnya BEM, kalau jalan banyak yang kenal  . Atau “Uih tuh anak BEM, keren!! dari fakultas mana dia?”, atau anak MENWA lewat,”Uwih, gagah banget bro sekarang dia, semenjak ikut MENWA”. Asik bukan jadi terkenal dan banyak kenalan?

Dengan Berorganisasi, Menyalurkan Minat, Mengasah Bakat
Dengan mengikuti UKM, minatmu dapat tersalurkan dan bakatmupun bertambah pesat. Contohnya anak sastra jawa, mengikuti UKM UPKD, yang cewek jago nyanyi/nari kan bisa ikut siden atau jadi penari. Sedangkan anak-anak Ilmu Komunikasi ikut UKM di bidang Pers, pastinya kan bisa mempertambah wawasanmu dan pengalamanmu. Jikalau anak Hukum, bisa ikut DEMA atau BEM, sehingga bisa menyalurkan aspirasi-aspirasi mahasiswa lainnya sekaligus belajar menjadi wakil rakyat  Jadi dengan mengikuti UKM atau berorganisasi bisa menambah bakatmu.

Dapat Menerapkan Teori Menjadi Praktek
Contohnya anak-anak di Koperasi Mahasiswa (Kopma), mahasiswa Jurusan Akuntansi bisa mempraktekkan ilmu mereka untuk mengatur keuangan, mahasiswa Jurusan Komputer bisa membantu merancang software untuk operasional Kasir di swalayan Koperasi, mahasiswa Jurusan Kearsipan/Adminstrasi bisa mengurus perpustakaan dan dokumen lembaga, dan lain sebagainya.

Dengan Berorganisasi, Dapat Menambah Nilai Plus Dalam CV-mu
Dengan punya pengalaman berorganisasi, perusahaan yang merekrutmu pasti akan mempertimbangkanmu baik-baik, karena itu artinya kamu dianggap sudah punya pengalaman dalam bekerja dalam kelompok, alias punya Softskill. Kamu bukan sekedar mahasiswa ber-IPK tinggi tapi kerjanya cuma bolak-balik kuliah-pulang-kuliah-pulang (istilah lawas, “mahasiswa kupu-kupu”). IPK itu penting untuk dipertahankan, untuk menunjukkan bahwa kamu serius dalam studimu, tapi jangan sampai kamu mendewakkan IPKmu sehingga tidak mengembangkan diri di luar perkuliahan.

Demikian yang dapat saya tulis. Mohon maaf jika banyak tulisan atau kalimat-kalimat yang salah atau kurang berkenan. Dikarenakan sumber yang terbatas.
Salam pegerakan ?
Baca selengkapnya »

0

Kabupaten Karimun Butuh Jembatan Antar Pulau

|

Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Tanjung Balai Karimun. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km².

Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. Utara : Malaysia, Singapura, Selat Malaka , Timur : Batam, Bintan , Selatan: Bintan, Indragiri Hilir ,Barat : Bengkalis, Pelalawan.

Dengan kondisi pulau- pulau yang terpisah oleh lautan, maka sudah saatnya karimun memiliki jembatan penghubung antar pulau yang satu dengan yang lainnya. Karena saya berpendapat jika langkah strategis pembangunan jembatan pastinya akan menberikan kontribusi yang besar khusus untuk pemerintah daerah dan bagi masyarakat karimun itu sendiri.

Berikut beberapa pandangan keuntungan yang akan didapatkan pemerintah maupun masyarakat jika jembatan penghubung dibangun :

1. Sektor perekonomian masyarakat
Saya berasumsi jika jembatan penghubungan antar pulau dibangun tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat, sebagaimana kita ketahui bahwasanya banyaknya masyakarakat yang di luar pulau karimun bekerja sebagai petani maupun bekerja sebagai nelayan.

Tentunya dengan adanya jembatan tersebut masyarakat dengan mudahnya menjual segala macam hasil pertanian  maupun tangkapan ikan atau yang lainnya tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk menjual ke pusat kota karimun yang notabenenya sebagai pusat perekonomian masyarakat karimun.

Tentu hal ini disuarakan karena seringkali masyarakat yang ingin mendistribusikan barang-barang mereka kepasar masih saja menunggu dengan waktu yang lama karena terhambat dengan jadwal keberangkatan kapal, faktor cuaca dilaut yang tentunya menjadi penghambat gerak cepatnya perputaran ekonomi masyarakat yang ada dikarimun khususnya di luar pulau karimun.

Saya berasumsi jika karimun mempunyai jembatan penghubung antar pulau maka masyarakat bisa bergerak lebih cepat tanpa batasan waktu. Tentu semakin cepat semakin bagus “ TIME IS MONEY “. Semakin meningkat perekonomian masyarakat maka semakin meningkat pula kesejahteraan masyarakat.
2. Kebutuhan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Selain perekonomian meningkat, kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi penghambat masyarakat karimun saat ini. “ Berawal dari beberapa waktu yang ketika saya melihat ada sebuah keluarga dari pulau luar karimun.

Kebetulan membawa salah satu anggota keluarganya yang sakit. menggunakan kapal laut (pompong) pada malam hari berhenti  di tepian coastal area lalu di jemput dengan sebuah mobil yang mana menurut informasi mobil itu akan membawanya ke rumah sakit dikarenakan kondisi salah satu anggota keluarganya sedang kritis “ Maka saat ini saya menyadari andai saja karimun punya jembatan penghubung antar pulau mungkin saja akan lebih efektif dan efisien menuju rumah sakit andai saja keadaan darurat terjadi pada masyarakat luar pulau karimun dan pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batasan ruang dan waktu.

Dalam hal pendidikan memudahkan untuk masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi seperti smp maupun sma. Yang hingga saat ini masih ada juga masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya karena harus menyebrang laut dan tentu karimun perlu akses penghubung.
3. PAD untuk pemerintahan kabupaten karimun bisa saja meningkat melalui sector pariwisata / jelajah antar pulau, karcis tiket penyebrangan  dan lain-lainnya.

Sekedar Opini
Semoga Bermanfaat..!!
Parizal (Ketua Umum PC PMII Kabupaten Karimun)
Baca selengkapnya »

0

Kuliah dan Paradigma Masyarakat

|

Kuliah adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh seseorang atau kelompok di sebuah perguruan tinggi yang acap kali sering disebut dengan universitas ataupun sekolah tinggi lainnya. Kuliah sangat berbeda dengan sekolah dasar dan sekolah menegah karena di bangku kuliah menuntut sebuah kemandirian civitas akademika disetiap kegiatan dan tentunya proses belajar-mengajarnya sangat bervariasi.

Porsi dari setiap kegiatan bisa berbeda dalam setiap metode pengajaran tergantung kebijakan universitas. Dalam proses belajar mengajar Ada yang belajarnya di laboratorium dan ada yang belajarnya di lapangan. Tentu hal ini di lakukan bervariasi di bangku kuliah karena sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap program studi ada yang bersifat teoritis ataupun praktek.

Bertanya tentang manfaat, tentunya kuliah bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan menjurus daripada jurusan yang diambil saat masih duduk di bangku SMA/Sederajat . Terkadang kuliah juga mempunyai manfaat untuk mendapatkan pekerjaan karena menjadi bahan rujukan untuk sebuah perusahaan menerima karyawan dan kuliah juga bisa menjadi modal awal untuk memulai sebuah jiwa kewirausahaan (Menciptakan lapangan pekerjaan).

Harus di ketahui bahwasanya kuliah BUKAN untuk membuat seseorang menjadi kaya atau menjadi tolak ukur masyarakat bahwa seorang sarjana harus sukses ketika selesai masa kuliahnya. akan tetapi bagaimana ilmu yang di dapatkan semasa kuliah mampu di pertanggungjawabkan atau diaplikasikan ke masyarakat banyak seperti ide/gagasan, teknik dan lain sebagainya.

Subjek dari kegiatan perkuliahan tentunya disebut dengan sebutan mahasiswa. Barangkali dengan sebutan mahasiswa pastinya peran strategisnya sangatlah berbeda dengan siswa. Merujuk pada tri dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat. Maka sudah tentu kiprah perkuliahan yang diaktori oleh mahasiswa kepada masyarakat, Bangsa dan Negara haruslah nyata dengan memberikan kontribusi yang konstruktif. banyak hal yang bisa dilakukan yaitu melalui berbagai macam kegiatan Seperti diskusi, seminar , penelitian ilmiah dsb.

PARADIGMA MASYARAKAT TENTANG KULIAH
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual. Kini akan di hubungkan paradigma masyarakat terhadap dunia perkuliahan.

Perkuliahan merupakan proses waktu yang cukup lama dalam memenuhi capaian gelar S1 (Strata Satu), S2 (Strata dua), S3 (Strata Tiga ).Maka dari beberapa survey atau sedikit wawancara kepada sebagian masyarakat mengenai perkuliahan ini maka sedikit saya tarik kesimpulan mengenai Paradigma/asumsi/pandangan masyarakat terhadap dunia perkuliahan.

Menjadi sebuah catatan masyarakat terhadap dunia perkuliahan terhadap Mahasiswa yaitu ketika seorang mahasiswa telah menyelesaikan kuliah dan kini menjadi seorang sarjana. Selalu saja ada pandangan masyarakat bahwa sukses tidaknya seorang mahasiswa atau orang-orang yang kuliah ketika menjadi seorang sarjana adalah menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), seorang sarjana dikatakan sukses jika dalam waktu cepat menjadi kaya dan ketika seorang sarjan tidak mendapatkan pekerjaan dikatakan gagal.

Sehingga pandangan seperti ini menjadi pemicu masyarakat untuk memandang remeh bangku perkuliahan, serta anggapan seperti ini akan menjadi momok menakutkan bagi generasi-generasi baru untuk melanjutkan perkuliahan ketika banyaknya masyarakat mengatakan “Untuk apa kuliah habiskan uang saja, untuk apa kuliah kalau nanti tak bisa jadi pegawai, mending kerja langsung dapat uang,” sehingga anggapan seperti inilah yang akan menjadi penghambat bagi kemajuan pola fikir generasi-generasi baru dan pasti akan menjadi boomerang bagi kemajuan bangsa Indonesia. Maka jangan heran ketika hari ini masih banyak generasi muda yang pesimis untuk memasuki bangku perkuliahan.

Oleh sebab itu, sebagai orang yang saat ini sedang menduduki bangku kuliah hendaknya mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan itu lebih dari segalanya. ketika kuliah di jadikan tolak ukur sebagai alat untuk menjadi kaya maka berilah pandangan dengan mengatakan bahwa peran sentral penting bangku kuliah itu adalah memperoleh ilmu pengetahuan yang luas.

Tugas civitas akademika adalah memberikan kontribusi yang baik dan membangun bagaimana ilmu itu bisa di sampaikan kepada orang banyak. sehingga fungsi perkuliahan itu bisa di sadari masyarakat sebagaimana mestinya.

Salam Mahasiswa, Salam pergerakan
PARIZAL (KETUA PC PMII KAB. KARIMUN)
Baca selengkapnya »

Sabtu, 28 Mei 2016

0

Kite Yang Buat Kite Yang Rosakkan "Tak Patut"

|

Tulisan ini bukanlah termasuk kategori yang serius untuk di dalami, tujuan awalnya hanya dijadikan sebagai bahan renungan bagi pembaca yang setia di blog saya :)
Bisa jadi apa yang saya hidangkan nanti puncanya berasal dari individu manusia itu sendiri dalam bertutur kata. Tapi tidak terlepas dari kondisi di lapangan, kultur, budaya, adat, dan kebiasaan orang melayu itu sendiri.

Namun saya menekankan lagi bahwa disini saya tidak bermaksud mendiskriminasi suku melayu, disini saya hanya berupaya berada di posisi sebagai pengamat yang lebih condong kritik yang membangun.

Baiklah, untuk tidak memperpanjang mukadimmah langsung saja saya paparkan apa yang harus pemirsa ketahui.

Besarnya pengaruh bahasa sebagai penghubung komunikasi bagi manusia membuat bahasa terus berevolusi seiring perkembangan zaman. Bahasa berfungsi menghubungkan 2 orang atau lebih untuk memahami maksud dan tujuan masing-masing. Tanpa bahasa yang disepakati maka tujuan apapun akan sulit di implementasikan, meskipun terwujud itu berkat dari percakapan dalam bentuk visual maupun isyarat.

Sebelum bahasa indonesia menjadi bahasa resmi, kita bangsa indonesia sulit untuk berkomunikasi dengan suku-suku lain. Untung saja pada zaman sebelum kemerdekaan para pendahulu pendiri bangsa kita  telah membahas dari jauh-jauh hari, yakni dengan mencetuskan sumpah pemuda pada tahun 1928. Hasil yang disepakati dari konvensi tersebut ialah bahasa indonesia yang notabennya banyak mengadopsi kata serapan bahasa melayu menjadi bahasa resmi indonesia. Tentu hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat melayu.

KESALAHAN DALAM BERBAHASE

Rekaman suara yang saya simak setiap hari dari orang-orang karimun, sangat jauh dari makna yang sebenarnya.
        
contohnya : honda, orang ramai telah menetapkan kata yang berasal dari perusahaan jepang ini sebagai sepeda motor, padahal nyatanya tidak. Dari dealler menuju ke minimarket. Pampers bayi, sebenarnya pampers adalah sebutan untuk merek popok bayi bukan nama barangnya.
Lalu ada kata "bodoh" yang tak pernah ketinggalan di akhir kalimat dalam pergaulan pemuda/i karimun kini.
Sangat parah jika seni berbicara seperti ini tersilap atau terlupa untuk tidak digunakan pada saat bercengkrama dengan orang tua terlebih guru di sekolah.

Namun yang lebih mencolok lagi adalah kata "kami", sebab kata ini selalu di ucapkan setiap pemuda/i tak terkecuali orang tua baik itu sengajakan ataupun tidak. Seandainya ungkapan kata kami sudah terlanjur melekat di lidah orang karimun untuk menunjukkan satu orang yaitu aku atau saya. Maka akan berbenturan makna jika dilontarkan di kota-kota besar yang notabanenya menggunakan bahasa indonesia.

#salamperubahan!
Baca selengkapnya »

0

Ketua PMII Karimun Jelaskan Makna Sikap Profesional

|
Aminuddin Ma'ruf (Ketua PB PMII) dan Parizal (Ketua PC PMII Kabupaten Karimun)

Profesional merupakan kata yang sangat lazim kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Pastinya kata tersebut sering kita ucapkan dalam berinteraksi bersama teman, masyarakat dan bersama lainnya. Profesional menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khsusus untuk menjalankannya, sedangkan menurut Lisa Anggraeny profesional adalah suatu tuntunan bagi seorang yang sedang mengemban amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal.

Pada dasarnya profesional merupakan orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. Profesional biasa dicirikan dengan memiliki kemapuan yang cukup baik, bertanggung jawab serta mempunyai integritas yang tinggi. Bertindak dan bersikap profesional dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting karena akan menjadi sebuah nilai dan tolak ukur kepribadian seseorang.

Kini profesional tidak hanya berfokus kepada profesi semata yang di kuasai. Akan tetapi profesional telah menjadi kata yang sangat luas yang mencakup segala aspek kehidupan sehari-hari. Seperti bersikap profesional dalam menjalankan tugas, pengambilan keputusan yang benar-benar baik tanpa harus mementingkan kepentingan individu maupun kelompok. Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa bersikap profesional bukan hanya didalam dunia pekerjaan akan tetapi mencakup pada setiap aktivitas yang kita jalani.

Orang-orang yang komitmen dan terus berusaha bersikap profesional biasanya mengalami tantangan yang sangat besar. Ada fase dimana akan merasakan posisi yang sangat dilematis yang akan di hadapi. Misalnya seseorang yang dipercaya menjadi pemimpin sebuah perusahaan yang dituntut mencari profit besar untuk perusahaan, ketika mengambil keputusan yang baik tetapi memberikan dampak buruk yang terhadap orang lain. Padahal apa yang telah dilakukannya adalah sebagai bentuk dari profesional dalam bekerja sesuai dengan tugas yang telah di amanahkan. Inilah yang terkadang menjadi sebuah tantangan.

Lalu bagaimanakah dengan kita saat ini..? apakah kita sudah bersikap profesional dalam bekerja atau menjalankan aktivitas kita sehari-hari baik di pemerintahan, organisasi, maupun didunia kampus. Beranikah kita sebagai seorang aktivis mahasiswa berbicara karena ada kesalahan fatal yang dilakukan senior, dosen bahkan rector kita..? Mampukah kita sebagai seorang aparat menegakan hukum seadil-adilnya meski yang salah adalah teman sejajaran pimpinan daerah maupun nasional. Mampukah kita sebagai seorang pemimpin negeri mengatakan dengan tegas antara yang benar dan yang salah tanpa harus segan karena dia berjasa. Ketika kita ragu untuk menjawab maka otomatis kita masih belum bisa bersikap profesional.
Pada dasarnya ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita bersikap profesional baik dalam bekerja maupun beraktifitas lainnya. Tentunya akan terbentuk karakter maupun sikap mental yang baik dalam menyikapi masalah. Menjadi sosok yang bijaksana dan tentunya ahli dalam setiap pekerjaan yang dihadapi. tentunya masih banyak lagi manfaat yang akan kita dapatkan. Jadi bersikaplah profesional lah dalam segala tindakan maupun sikap tentu manfaatnya akandatang dengan sendirinya.

Semoga bermanfaat
Salam pergerakan..
Parizal ( Ketua Umum PC PMII Kabupaten Karimun )
Baca selengkapnya »

0

Mau Rakyat Sejahtera? Daerah Perlu Rencanakan Bangun Jembatan Antarpulau

|
Pelabuhan rakyat antarpulau Boom Panjang KPK Ini menjadi salah satu penghubung masyarakat antarpulau di Kabupaten Karimun
  KabupatenKarimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Namanya kepulauan, maka daerah ini terdapat banyak pulau yang terpisah-pisah dengan lautan.
Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Pulau Karimun. Luas wilayah daerah ini 7.984 km², dengan daratan 1.524 km² dan lautan 6.460 km². Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. 
Dengan kondisi pulau- pulau yang terpisah oleh lautan, maka sudah saatnya kabupaten ini memikirkan untuk mencapai pemerataan pembangunan serta prinsip pembangunan berkeadilan.
Jembatan untuk menghubungkan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya, sudah sangat terasa diperlukan. 
Langkah strategis dengan adanya pembangunan jembatan pastinya akan menberikan kontribusi yang besar khusus untuk pemerintah daerah, dan tentunya bagi masyarakat Karimun itu sendiri.
Berikut beberapa keuntungan yang akan didapatkan pemerintah maupun masyarakat jika jembatan penghubung tersebut dibangun;  
-Sektor perekonomian masyarakat meningkat.
Jika jembatan penghubungan antarpulau dibangun tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya banyaknya masyakarakat yang di luar pulau karimun bekerja sebagai petani maupun bekerja sebagai nelayan.
Tentunya dengan adanya jembatan, masyarakat dengan mudah menjual segala macam hasil tani atau tangkapan ikan atau yang lainnya tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk menjual ke pusat kota Karimun yang notabenenya sebagai pusat perekonomian masyarakat Karimun. 
Tentu hal ini disuarakan karena seringkali masyarakat yang ingin mendistribusikan barang-barang mereka ke pasar masih saja menunggu dengan waktu yang lama karena terhambat dengan jadwal keberangkatan kapal.
Faktor cuaca di laut tentunya menjadi penghambat gerak cepatnya perputaran ekonomi masyarakat yang ada di Karimun, khususnya di luar pulau Karimun. Jika ada jembatan penghubung antarpulau, maka masyarakat bisa bergerak lebih cepat tanpa batasan waktu.
Semakin meningkat perekonomian masyarakat maka semakin meningkat pula kesejahteraan masyarakat. 
-Kebutuhan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Selain perekonomian meningkat, kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi penghambat masyarakat Karimun saat ini. Menggunakan kapal laut (pompong) pada malam menyulitkan masyarakat pulau mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai. Maka saat ini saya menyadari andai saja karimun punya jembatan penghubung antar pulau mungkin saja akan lebih efektif dan efisien menuju rumah sakit andai saja keadaan darurat terjadi pada masyarakat luar pulau Karimun dan pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batasan ruang dan waktu.

Dalam hal pendidikan, masyarakat yang menyekolahkan anak-anak mereka untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi seperti SMP maupun SMA akan lebih mudah. Yang hingga saat ini masih ada juga masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya karena harus menyebrang laut dan tentu Karimun perlu akses penghubung. (*)
Baca selengkapnya »

Kamis, 26 Mei 2016

0

Tidak Melafadzkan Niat? Jangan Khawatir Tetap Sah Puasanya

|

BALI (Batu Lipai) - Puasa Ramadlan dan puasa-puasa lainnya, baik itu puasa wajib maupun  puasa tathawwu’ (sunnah) tidaklah sah kecuali dengan adanya niat. Hal ini merupakan pandangan para ulama secara umum berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam :
  إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرىء ما نوى
“Sesungguhnya seluruh amal tergantung dengan niat, dan bagi setiap orang memperoleh sesuai dengan apa yang diniatkan”

Imam Al-Nawawi didalam al-Majmu' mengatakan: “Sesungguhnya madzhab kami (Syafi’iyah) menyatakan bahwa puasa Ramadlan tidak sah kecuali dengan niat pada malamnya, ini dipegang oleh Imam Malik, Ahmad, Ishaq, Daud dan jumhur ulama salaf maupun kholaf, sedangkan Imam Abu Hanifah menyatakan sah meskipun niat dilakukan pada siang hari sebelum tergelincir matahari (seperti pelaksanaan puasa sunnah, penj)”

Pengertian niat sendiri adalah al-qashdu  / menyengaja. Sedangkan menurut syara’ adalah Qashdu al-Syai’ Muqtarinan bi-fi’lihi (Menyengaja sesuatu berbarengan/bersamaan dengan pekerjaannya)”

Contoh dari muqaranah adalah semisal ketika hendak memulai sholat, takbiratul ihram yang diucapkan dengan lisan bersamaan dengan niat didalam hati. Demikian juga dengan wudlu’ ketika hendak membasuh muka dan lain sebagainya.

Namun, berbeda halnya dalam masalah puasa. Niat puasa tidak disyaratkan muqaranah dengan pekerjaannya. Imam al-Suyuthi didalam Asybah wan Nadhair mengatakan ; “Pada dasarnya waktu niat adalah pada awal setiap ibadah dan semisalnya, pengecualian dalam masalah puasa, maka boleh mendahulukan niatnya dari awal waktunya karena sulitnya mengawasi/memantaunya, kemudian terus berlanjut hingga menjadi wajib (yaitu wajib mendahulukan niat dari awal waktunya, penj). Seandainya berniat bersamaan dengan fajar maka itu tidak sah berdasarkan qaul yang Ashoh”  

Zainuddin Zakariyya Yahya al-Anshori didalam al-Ghurrar al-Bahiyyah berkata: “Sesungguhnya ulama tidak mewajibkan adanya muqaranah didalam puasa karena sulitnya memantau fajar dan mengaplikasikan niat padanya”.

 Mengucapkan Niat Puasa

Niat merupakan amaliyah hati, tempatnya tentu saja didalam hati. Puasa tidak sah kecuali dengan adanya niat, sedangkan mengucapkan niat puasa (al-nuthq) tidaklah disyaratkan tanpa ada perselisihan diantara ulama. Artinya adalah mengucapkan atau pun tidak mengucapkan, maka sama sekali tidak akan berpengaruh pada puasanya, sebab itu bukan syarat didalam niat puasa.

Imam Taqiyuddin al-Hishni didalam Kifayatul Akhyar berkata : “Tidak sah puasa kecuali dengan niat untuk kebaikan, sedangkan tempatnya didalam qalbu, dan tidak disyaratkan mengucapkan niat tanpa ada perselisihan pendapat diantara ulama”.

Oleh karena itu, niat puasa cukup didalam hati. Jikalau niat diucapkan melalui lisan seraya berniat didalam qalbunya maka puasanya sah, bahkan ada ulama yang menganjurkan mengucapkan niat dengan lisannya untuk membantu hati dalam mengingat niat. Namun, jika hanya sebatas mengucapkan dengan lisan tanpa berniat puasa didalam qalbu maka itu tidak sah, sebab yang wajib adalah niat didalam hati.

Wallahu A’lam

Baca juga : https://irudnews.blogspot.co.id/2016/05/siapa-penggagas-niat-mari-kita-kembali.html

Baca selengkapnya »

0

Siapa Penggagas Niat ? Mari Kita Kembali Ke Fitrah Sebelum Fitri Menjelang

|

Assalamualaikum wr.wb

Banyak berita gunjingan pemuda kini yang membahas masalah niat, baik itu niat sholat, puasa, haji, dan ibadah lainnya. Sebelum ramadhan tiba sebaiknya kita pelajari dulu bersama-sama apa makna niat dari pendapat ulama dulu.

Ibn Abi Izz Al Hanafi berkata : “Tidak ada seorang ulamapun dari imam 4 (madzhab), tidak juga Imam Syafi’i atau yang lainnya yang mensyaratkan lafaz niat. Menurut kesepakatan mereka, niat itu tempatnya dihati. Hanya saja sebagian ulama belakangan mewajibkan seseorang melafazkan niatnya dalam shalat. Dan pendapat ini dinisbatkan sebagai mazhab Syafi’i. Imam An Nawawi rahimahullahu berkata :”Itu tidak benar” (Al Itbaa’ :62)

Ibn Qoyyim berkata :”Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam jika hendak mengerjakan shalat,maka dia mengucapkan Allahu Akbar.dan beliau tidak mengucapkan lafaz apapun sebelum itu dan tidak pernah melafazkan niat sama sekali.

 Beliau juga tidak mengucapkan:
“ushali lillah shalaata kadzaa mustaqbilal qiblah arba’a raka’at imaaman aw ma’muuman (artinya :aku berniat mengerjakan shalat ini dan itu karena Allah,menghadap kiblat sebanyak 4 raka’at sebagai imam atau makmum).

Pendapat ini muncul akibat sebagian ulama belakangan yang terkecoh dengan perkataan Imam Syafi’I radhiallahu anhu didalam masalah shalat. Redaksinya sebagai berikut:

“Sesungguhnya shalat tidak sama dengan puasa. Tidak ada seorangpun yang akan memasuki shalat kecuali dengan DZIKIR. ”Kata dzikir disini dikira pe-lafaz-an niat oleh orang yang shalat. Padahal yang dimaksud oleh Imam Syafi’i dengan kata dzikir disini adalah TAKBIRATUL IHRAM. Bagaimana mungkin Imam Syafi’I mensunahkan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan oleh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam, tidak juga oleh para khulafa’nya, dan para shahabatnya. Demikianlah jalan hidup dan petunjuk yang mereka ajarkan,jika memang ada seseorang membawa berita satu huruf saja yang berasal dari beliau,maka kita akan menerimanya karena tidak ada petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk mereka dan tidak ada sunnah kecuali yang diambil dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam [Zaadul Ma’aad I/201;Ighatsatul Lahfaan I/136-139;I’laamul Muwaqqi’iin II/371;Tuhfatul Maulud :93]

Syaikh Abul Hasan Musthafa bin Ismail Sulaiman al-Mishri [2] berkata : “Perbuatan seperti ini tidak benar. Tidak ada dalil dari Qur’an dan Sunnah,tidak pula dari ijma’ dan qiyas jali (qiyas yang jelas dan benar) untuk perbuatan tersebut sebab tempat niat adalah di dalam hati. Adapun anjuran Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk menghadirkan niat di dalam segala amalan, yaitu hadist beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya seluruh amal shaleh hanya diterima dengan niat yang ikhlas dan bagi setiap orang mendapatkan sesuai yang ia niatkan.”

Maksudnya bukan melafalkan niat dengan lisan kita, baik dengan melirihkan ataupun mengeraskannya. Tidak ada satu riwayat pun yang dinukil dari beliau bahwa beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam melafalkan niat ketika hendak shalat dan berpuasa. Tidak pernah beliau mengucapkan : “Sengaja aku berpuasa di bulan ramadhan pada tahun ini secara sempurna tanpa kekurangan” dan mengulang-ngulanginya setiap malam ketika bersahur atau setelah shalat tarawih. Demikian pula dalam ibadah zakat dan lainnya.

Untuk lebih jelasnya, baiklah kita coba simak uraian pendapat para ulama salaf, sebagai orang-orang yg mengerti dan paham ttg sunnah dan perkataan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam serta mereka adalah para mufassirin(penafsir) makna ayat qur’an maupun hadist, mengenai LAFADZ NIAT (makna lafadz niat ini secara umum meliputi niat sholat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya).
Hakekat Niat

Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata dalam kitab Majmu’atur Rasaaili Kubra I/243 : Tempatnya niat itu di hati tanpa (pengucapan) lisan berdasar kesepakatan para imam Muslimin dalam semua ibadah : bersuci (thaharah), shalat, zakat, puasa, haji membebaskan budak (tawanan) serta berjihad dan yang lainnya. Meskipun lisannya mengucapkan berbeda dengan apa yang ia niatkan dalam hati, maka teranggap dengan apa yang ia niatkan dalam hati bukan apa yang ia lafadzkan. Walaupun ia mengucapkan dengan lisannya bersama niat, dan niat itu belum sampai ke dalam hatinya, hal ini belu mencukupi menurut kesepakatan para imam Muslimin. Maka sesungguhnya niat itu adalah jenis tujuan dan kehendak yang tetap.

Sehubungan dengan masalah niat, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan di dalam kitab ‘Ighasatul Lahfan’ bahwa : “Niat artinya ialah menyengaja dan bermaksud sungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu. Dan tempatnya ialah di dalam hati, dan tidak ada sangku pautnya sama sekali dengan lisan. Dari itu tidak pernah diberitakan dari Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wa sallam , begitu juga para sahabat, mengenai lafadz niat ini.” [3]

Sedangkan hakikat niat itu sendiri BUKANLAH UCAPAN ‘NAWAITU’ (saya berniat). Ia adalah dorongan hati seiring dengan futuh (pembukaan terhadapnya),tetapi kadang-kdang juga sulit. Barangsiapa hatinya dipenuhi dengan urusan dien, akan mendapatkan kemudahan dalam menghadirkan niat untuk berbuat baik. Sebab ketika hati telah condong kepada pangkal kebaikan, ia pun akan terdorong untuk cabang-cabang kebaikan. Barangsiapa hatinya dipenuhi dengan kecenderungan kepada gemerlap dunia, akan mendapatkan kesulitan besar untuk menghadirkannya. Bahkan dalam mengerjakan yang wajib sekalipun.Untuk menghadirkannya ia harus bersusah payah. [4]
Baca selengkapnya »

0

Seluk Beluk 3 Organisasi Mahasiswa Di Universitas Karimun

|
Assalamualaikum sahabat-sahabati yang berada di bumi berazam.

Setiap organisasi selalu dikenal dengan hal-hal yang unik, dari ucapan salam yang berbeda, perkataan yang menjadi semboyan, hingga simbol-simbol yang menandakan identitas diri mereka.

Ada ucapan yang selalu dinyanyikan oleh sebagian kelompok organisasi luar mahasiswa yang bait akhirnya mengatakan ‘Tangan terkepal dan maju kemuka. Semboyan ini sangat populer bagi para penganut organisasi beralmamater biru berpecikan hitam polos  ini, mereka lebih mendepankan untuk menjadi pelopor dan cenderung diawali dengan sebuah pergerakan.

Sedangkan Singkatan YAKUSA yang artinya "Yakin Usaha dan bisa" ini sebuah ungkapan yang selalu tertanam pada mahasiswa yang selalu memakai peci yang berwarna hitam dan hijau, serta benderanya bergambar bintang dan bulan yang dikelilingi dengan warna hijau yang bercorak islam. Terkadang pin logo yang penuh makna terpampang di jilbab para mahasiswinya.

Lain lagi dengan organisasi mahasiswa hasil usaha Bung Karno ini, mereka para mahasiswanya lebih terkenal dan mudah di ingat dengan semua unsur yang ada pada mereka berwarna merah. Hingga keberanian mereka turun ke jalan demi merebut demokrasi pun sudah memperlihatkan kamarahan dari banteng merah mereka yang tergambar di partai hasil ciptaan Bung Karno.

Ke-tiga organisasi besar ini sangat bagus untuk di ikuti, apa lagi para kader-kadernya terdahulu sudah banyak yang sukses tak terkucuali organisasi mahasiswa lainnya. Sebut saja Anies Bawesdan, semua mahasiswa HMI pasti tahu dari mana Menteri pendidikan ini berasal, tak ketinggalan nama besar Akbar Tanjung, politisi ulung yang sukses ketika masuk ke dunia partai politik. Lalu ada Imam Nahrowi, menteri Pemuda dan Olahraga dan Khofifah Indra Parawansa yang ditunjuk sebagai Menteri Sosial mereka berdua berasal dari PMII, belum lagi yang berasal dari GMNI yang sudah banyak menghasilkan politisi dan pejabat yang intelektual, yaitu Bambang Pranoto, Yayat T, Soemitra, Almarhum Taufik Kiemas, dan lain-lain

Semua organisasi yang diikuti itu bagus dan tidak ada yang sia-sia, tergantung niatnya kita ingin memasukinya. Ada organisasi di dalam kampus ada yang di luar, yang lebih menonjol adalah organisasi diluar kampus yang berskala nasional. Selain bermacam-macam program yang mereka lakukan, mereka juga mempunyai sistem kaderisasinya yang berbeda-beda dan kegiatan-kegiatan yang pro terhadap masyarakat serta gebrakan-gebrakan yanmengejutkan pemerintah baik itu berupa kritikan, saranaksi, dan lain sebagainya.

Agar tidak tebang pilih, sebelum memasuki organisasi tersebut sebaiknya dilakukan penelitian yang sangat matang sebelum terjun ke dunia organisasi. Karena di dunia organisasi selain turuk aktif dalam membantu masyarakat mereka juga saling bertatap mata dengan pihak keamanan, konflik dengan organisasi lain pun tak terlakkan, bahkan yang lebih membahayakan lagi yakni selalu bersitegang dengan para pemimpin-pemimpin yang dzalim beserta koleganya. Mahasiswa yang berani menghadapi seperti ini hanyalah mahasiswa pilihan, mahasiswa yang tidak takut terhadap dzalimnya pemerintah, mahasiswa yang berfikir kritis, berjiwa nasionalis, serta mahasiswa yang berpedoman pada kebenaran terutama untuk kepentingan rakyat.

Lalu muncul dua buah pertanyaan yang saling berkaitan. Apakah semua organisasi tersebut berbeda dari segi tujuannya? Apakah ada yang terbaik dari yang baik?

Bila ingin puas dengan jawabannya semua pertanyaan tadi harus disampingkan, lalu bisa dijawab ketika anda melihat dan meneliti terlebih dahulu, sehingga bisa diasumsikan seperti apa organisasi yang menurut anda terbaik serta berbeda dari organisasi lainnya.

Pada dasarnya semua tujuan organisasi ini sama, yaitu untuk kepentingan masyarakat. Tetapi hal ini akan berubah bila sebuah organisasi di sisipi oleh orang-orang politik yang tak bertanggung jawab, yang mempunyai kepentingan pribadi. Seolah-olah para politisi tersebut berpolitik dengan memboncengi sebuah organisasi. Jika hal ini terjadi maka tujuan dari adanya sebuah organisasi mahasiswa sudah tidak sinkron lagi, disatu sisi ingin menolong rakyat disisi lain berupaya menyengsarakan rakyat. Artinya organisasi ini tidak lain dan tidak bukan hanya sebagai boneka para politisi bahkan sampai-sampai bonekanya para pemerintah yang rakus akan jabatan. Sangat disayangkan bila organisasi tersebut bisa berada secara leluasa di bumi berazam ini, kita perlu mencurigai mereka karena kita semua adalah mahasiswa yang memiliki sifat kritis!

Baca selengkapnya »

0

Pasang Air Laut Menakutkan Warga Pesisir

|


Di kesempatan kali ini saya ingin membahas dampak perubahan iklim yang terjadi di bumi berazam ini, tanpa menunggu lama lagi mari kita simak tentang penjelasan saya di bawah ini. Dampak perubahan iklim telah memberi rasa takut kepada setiap manusia diseluruh dunia, seperti mencairnya es kutub utara, suhu bumi yang panas. Di Indonesia banyak sekali daerah yang dikhawatirkan akan terkena dampak perubahan iklim tersebut, apa lagi daerah pesisir di indonesia yang daerahnya paling rawan terhadap bencana alam seperti tingginya pasang air laut. 


Pulau karimun memiliki luas wilayah 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km². Berikut hasil survei dari kementerian dalam negeri. Wilayahnya yang dikelilingi oleh lautan membuat pulau ini menjadi pulau yang dikhawatirkan pesisirnya akan tenggelam di masa mendatang. Sebaiknya Pemkab.Karimun segera menindak-lanjuti masalah serius ini sebelum permukaan air laut terus bertambah tiap tahunnya dan mengenangi wilayah pesisir. Contohnya permukaan air laut yang semakin tinggi di tepi costal area. Lalu kasus lainnya terdapat di wilayah Sungai Lakam Kec Balai, tepatnya di daerah para penjual ikan yang berjualan di tepi jalan raya. sepanjang jalan kita akan melihat ketika air laut pasang maka akan mendekati lantai rumah-rumah yang berada di tepi laut tersebut, walau belum jejak tentu warga sekitar resah dengan masalah ini bila air laut terus naik sampai melebihi lantai rumah mereka. Terlebih rumah warga yang hanya berlantaikan kayu dan ditopang oleh kayu balok, hal ini akan menjadikan bom waktu bagi mereka dan musibah tidak akan dapat dielak lagi.

Ancaman ini sebenarnya bersifat global, dan jika ingin mengantisipasinya harus dengan teriakkan seluruh penduduk dunia. Tapi bukan berarti karena ini masalah global, Pemkab Karimun lantas hanya berdiam diri sambil menunggu kebijakan dari pusat yang mengacu pada pihak internasional. Sebaiknya harus ada inisiatif dari pemerintah daerah sendiri, dengan cara menghimbau untuk merenovasi pemukiman tersebut atau alternatif logis lainnya yaitu pemukiman yang berada di tepi laut tersebut di pindahkan ke wilayah yang lebih tinggi datarannya.

Tapi untuk memindahkannya perlu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi pemerintah, untuk menjaga hak dan kewajiban mereka juga harus ada kerja sama antar instansi guna memuluskan proses pemimdahan pemukiman warga Sei Lakam tersebut. Hal ini rumit untuk dijelaskan cara kerjanya, Sehingga permasalahan ini menjadi pekerjaan baru bagi Pemkab Karimun yang berupaya untuk segera menyelesaikannya.


SHARE :


CB Blogger
Baca selengkapnya »

0

Infrastruktur Kurang Mahasiswa Resah

|
Infrastruktur yang belum memadai membuat masyarakat terhambat dalam melaksanakan kegiatannya, tidak salah bila Indonesia masih disebut negara berkembang dan sungguh menyedihkan bila negara tetangga sudah maju lebih duluan. Apa guna bila kota-kota besar di nusantara ini sudah maju tetapi kota kecil masih tetap saja berkutat dengan kekurangan infrastruktur. Seperti; tidak adanya aliran listrik, air hingga putusnya akses menuju desa yang berpotensi menjadi daya tarik wisata, serta masih banyak lagi permasalahan yang begitu amat kompleks untuk diselesaikan oleh pemerintah.

Bukan putus asa yang diharapkan oleh masyarakat untuk pemerintah, melainkan optimisme yang tinggi kepada pemerintah untuk menyelesaikan ini semua. Dimana mereka yakin dan percaya bahwa dewan yang mereka pilih mampu untuk mewujudkan keinginan masyarakat.

Tapi kenyataan yang ada pemerintah seperti tidak siap dalam menghadapi permasalahan ini. Saya menganggapnya entah itu karena kurangnya kemampuan, ketidakpedulian, atau bisa jadi karena birokrasi yang berbeli-belit sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk merealisasikan kebijakan itu. Misalnya persoalan listrik di kabupaten karimun yang belum bisa terselesaikan, seringnya mati lampu dan tidak adanya lampu penerangan di kawasan kampung baru tebing, yang menjadi akses bagi mahasiswa yang ingin menuju ke kampus univesitas karimun. Masalah ini sudah sangat lama terjadi, dari saya masuk semester satu hingga saat ini memasuki semester empat, artinya sudah 2 tahun masalah ini belum bisa diatasi. Seharusnya dalam waktu 2 tahun cukup untuk dapat diatasi.

Bila tidak segera direlisasikan, maka tidak ada kata tidak mungkin masyarakat dan para mahasiswa akan unjuk rasa untuk yang kesekian kalinya. Tentu setiap orang tidak ada yang menginginkan itu terjadi sebagaimana dahulu kantor PLN dirusak karena kesesalan warga karimun yang kabarnya melakukan pemadaman sepihak. Hal ini tentu akan merugikan waktu dan juga materi.Ini baru dua masalah yang membuat mahasiswa resah belum lagi masalah jalan yang belum di aspal, berlubang dan lainnya.Terkadang untuk mencari jalan tengah saya ingin usulkan dan semoga saja terkabukan. Yakni, memberikan ¼ gajinya para pejabat di kota ini untuk membantu membangun infrastruktur demi terwujudnya kesinambungan ekonomi. Agaknya, harapan saya amat kecil bila dilihat dari keadaan para pejabat sekarang.
Baca selengkapnya »

Support

Copyright © 2011 PC PMII Kabupaten Karimun

Template N2y Shadow By Nano Yulianto